الْكَبِيْرَةُ
الثَّامِنَةُ ( عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ )
DOSA
BESAR KE-8 DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA MENURUT KETERANGAN SYEIKH SYAMSUDDIN
MUHAMMAD BIN ‘UTSMAN BIN QOIMAZ AT-TURKMANIY AL FARIQIY AD- DIMASYQIY ASY-SYAFI’I DALAM KITAB AL
KABAIR.
Dalam
Al Qur’an Al Karim Qs. Al Isra’ :23 Allah berfirman :
)۞وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ
إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ ( اَيْ
بِرًّا وَ شَفَقَةً وَعَطْفًا عَلَيْهِمَا
Allah ta’ala
berfirman : “ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia (Allah) dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya” Maksud
daripada berbuat baik dengan sebaik-baiknya kepada keduanya ialah berbakti,
simpati dan lemah lembut kepada keduanya.
(اِمَّا
يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل
لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا ) اَيْ لاَ
تَقُلْ لَهُمَا بِتَبَرَّمٍ اِذَا كَبُرَا
وَاَسَنَا وَ يَمْبَغِيْ أَنْ
تَتَوَلِّيَ خِدْمَتَهُمَا مَا تَوَلِّيَا مِنْ خِدْمَتِكَ عَلَي اَنَّ الْفَضْلَ
لِلْمُتَقَدِّمِ وَكَيْفَ يَقَعُ التُّسَاوِي وَ قَدْ كَانَ يَحْمِلَانِ أَذَاكَ رَاجَيْنِ
حَيَاتَكَ وَ اَنْتَ إِنْ حَمِلْتَ أَذَاهُمَا رَجَوْتَ مَوْتَمُمَا.
“ Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka”. Yang dimaksud ialah janganlah kamu
berkata kasar kepada keduanya ketika keduanya berusia lanjut dan seyogyanya kamu
mengasuh dengan berhidmah kepada keduanya sebagaimana keduanya telah mengasuhmu
. Sesungguhnya keutamaan ialah milik orang yang terdahulu dan bagaimana mungkin
bisa sama sungguh keduanya telah menanggung deritamu karena mengharapkan
kehidupanmu, dan jika kamu berusaha untuk menanggung derita keduanya mungkin
kamu mengarapkan kematian mereka. Mana mungkin bisa sama ???
ثم قال الله
تعالي :( وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ) أَيْ لَيِّنًا لَطِيْفًا
Kemudian Allah berfirman : “ dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.” Yakni
perkataan lembut lagi santun.
Allah berfirman dalam ayat
selanjutnya :
وَٱخۡفِضۡ
لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا
رَبَّيَانِي صَغِيرٗا ٢٤
“Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil". (Al Isra’ :24)
أَنِ
ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ
١٤
“ Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Luqman :14)
ﻓَﺎﻧْﻈُﺮْ
رَحِمَكَ ﺍﷲ ﻛَﻴْﻒَ ﻗَﺮَنَ ﺷُﻜْﺮَﳘُﺎَ ﺑِﺸُﻜْﺮِﻩِ ﻗَﺎﻝَ اِﺑْﻦُ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﷲ
ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ : ﺛَﻼَثُ ﺁﻳَﺎتٍ ﻧُﺰِﻟَﺖْ ﻣَﻘْﺮُﻭْﻧَﺔً ﺑِﺜَﻼَثٍ ﻻَ ﺗُﻘْﺒَﻞُ ﻣِﻨْﻬَﺎ وَﺍﺣِﺪَةٌ
بِغَيْرِ ﻗَﺮِﻳْﻨَﺘِﻬَﺎ ( إِﺣْﺪَﺍﳘُﺎَ ) ﻗَﻮْﻝُ ﺍﷲ ﺗَﻌَﺎﱃ : } أَﻃِﻴْﻌُﻮْﺍ ﺍللهَ وَ أَﻃِﻴْﻌُﻮْﺍ
ﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝَ { ﻓَﻤَﻦْ أَطَﺎعَ ﺍللهَ وَ لَمْ يُطِيْعِ الرَّسُوْلَ لَمْ يُقْبَلْ
مِنْهُ ( ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَّﺔُ ) ﻗَﻮْﻝُ اللهُ ﺗﻌﺎﱃ : } وَ أَﻗِﻴْﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻼَةَ وَ
ﺁﺗُﻮﺍ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎةَ { ﻓَﻤَﻦْ ﺻَﻠَّﻰ وَ لَمْ يُزَكِّ لَمْ ﻳُﻘْﺒَﻞْ ﻣِﻨْﻪُ ( ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔُ
) ﻗَﻮْﻝُ اللهُ ﺗﻌﺎﱃ: } أَنِ ﺍﺷْﻜُﺮْ لِيْ وَ لِوَالِدَيْكَ { ﻓَﻤَﻦْ ﺷَﻜَﺮَ اللهَ وَ لَمْ يَشْكُرْ ﻟِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻪِ
لَمْ ﻳُﻘْﺒَﻞْ ﻣِﻨْﻪُ وَ ﻟِﺬَﺍ ﻗَﺎﻝَ النَّبِيُّ ﺻَﻠَّﻰ اللهُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠَّﻢَ ] ﺭِﺿَﻰ اللهِ فِيْ ﺭِﺿَﻰ ﺍﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ وَ ﺳُﺨْﻂُ
اللهِ فِي ﺳُﺨْﻂِ ﺍﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ [.
Mari kita renungkan
betapa Allah telah menyertakan syukur kepada keduanya dengan syukur kepada-Nya.
Ibnu Abbas berkata : ada tiga ayat yang diturunkan Allah bersamaan dengan tiga
penyertaannya. Allah tidak akan menerima salah satunya tanpa disertakan dengan
pengikutannya. Yang pertama Firman Allah ta’ala : (“taatilah
Allah dan Rasul” Qs. An nur: 54,
Muhammad: 33 dan At taghabun : 12) barang
siapa mentaati Allah tanpa mentaati Rasul ketaatannya tidak diterima. Yang kedua firman
Allah ( dan dirikanlah salat dan
tunaikanlah zakat Al baqarah: 43,
83, 110, An nisa: 77, Al hajj:78, An nur: 56, Al mujadalah: 13 dan Al muzammil:
20 ) Barang siapa salat
namun tidak berzakat salatnya tidak diterima. Yang ketiga Firman Allah (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu) Barang
siapa yang bersyukur kepada Allah sedang tidak bersyukur kepada kedua orang
tua. Allah tidak menerimanya. Karenanya Nabi SAW bersabda: Keridoan Allah
ada pada keridoan orang tua dan kemurkaan Allah ada pada murkanya orangtua.
] وَ ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ
اللهُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﺟَﺎءَ رَﺟُﻞٌ ﻳَﺴْﺘَﺄْذِنُ النَّبِيَّ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ
فِي ﺍلْجِهَادِ ﻣَﻌَﻪُ ﻓَﻘَﺎﻝَ النَّبِيُّ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : أَﺣَﻲٌّ وَﺍﻟِﺪَﺍﻙَ
؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻔِﻴْﻬِﻤَﺎ ﻓَﺠَﺎﻫِﺪْ [ مُخْرَجٌ فِي الصَّحِحَيْنِ
ﻓَﺎﻧْﻈُﺮْ ﻛَﻴْﻒَ ﻓَﻀَّﻞَ ﺑِﺮَّ ﺍﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﻭَ ﺧِﺪْﻣَﺘِﻬِﻤَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍلْجِهَادِ
!
Abdillah bin ‘amru ra bercerita :
seseorang datang memohon izin kepada Nabi SAW untuk ikut berjihad bersamanya
Nabi SAW bertanya, “Adakah kedua orang tuamu masih hidup ? “Ya” jawab orang
itu. Beliaupun bersabda : “Maka berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya”.
Dikeluarkan di dalam 2 hadits shahih. Maka perhatikanlah bagaimana Allah sangat
mengutamakan berbakti kepada kedua orangtua dan mengurusinya disbanding
berjihad.
وَ ﰲ
ﺍﻟﺼَّﺤِﻴْﺤَيْنِ ] أَنَّ رَسُوْلَ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻝَ : أَلَا اُخْبِرُ كُمْ ﺑِﺄَكْبَرِ
الْكَبَائِرِ : ﺍﻹﺷﺮﺍﻙ ﺑﺎﷲ ﻭ ﻋﻘﻮﻕ الْوَالِدَيْنِ
[ ﻓﺎﻧﻈﺮ ﻛﻴﻒ ﻗﺮﻥ ﺍﻹﺳﺎﺀﺓ ﺇﻟﻴﻬﻤﺎ ﻭ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﱪ ﻭ ﺍﻹﺣﺴﺎﻥ ﺑﺎﻹﺷﺮﺍﻙ ﻭ ﰲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﲔ
ﺃﻳﻀﺎ ] ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﻻ ﻳﺪﺧﻞ ﺍﳉﻨﺔ ﻋَﺎﻕٌ ﻭ ﻻ ﻣَﻨَّﺎنٌ ﻭ
ﻻ ﻣُﺪْﻣِﻦُ خَمْرٍ [
Dan
pada hadits Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabdaa:
Maukah kamu aku berikabar tentang dosa-dosa besar yang paling besar ? yaitu
mempersekutukan Allah dan mendurhakai orangtua. Kemudian perhatikanlah
bagaimana hubungan keburukan-keburukun pada keduanya tanpa adanya berbakti
serta kebaikan dengan menyekutukan Allah. Keduanya juga meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda : tidak akan masuk surge seseorang pendurhaka, mannan
(orang yang berbuat baik kepada seseorang namun menyebut-nyebutnya di depan
banyak orang), dan pecandu arak.
ﻭ ﻋﻨﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ] ﻟﻮ ﻋﻠﻢ ﺍﷲ ﺷﻴﺌﺎ ﺃﺩﱏ ﻣﻦ ﺍﻷﻑ ﻟﻨﻬﻰ ﻋﻨﻪ ﻓﻠﻴﻌﻤﻞ
ﺍﻟﻌﺎﻕ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ﻓﻠﻦ ﻳﺪﺧﻞ ﺍﳉﻨﺔ ﻭ ﻟﻴﻌﻤﻞ ﺍﻟﺒﺎﺭ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ﻓﻠﻦ ﻳﺪﺧﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ [ ﻭ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ] ﻟﻌﻦ ﺍﷲ ﺍﻟﻌﺎﻕ ﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻪ [ ﻭ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ] ﻟﻌﻦ ﺍﷲ ﻣﻦ ﺳﺐ ﺃﺑﺎﻩ ﻟﻌﻦ ﺍﷲ ﻣﻦ ﺳﺐ ﺃﻣﻪ [ ﻭ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ] ﻛﻞ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻳﺆﺧﺮ ﺍﷲ ﻣﻨﻬﺎ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ ﺇﱃ ﻳﻮﻡ
ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺇﻻ ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻌﺠﻞ ﻟﺼﺎﺣﺒﻪ ﻳﻌﲏ ﺍﻟﻌﻘﻮﺑﺔ ﰲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻗﺒﻞ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ [
Beliau bersabda
: andaikata Allah mendapatkan suatu hal yang lebuh remeh dari kata “ah” pasti
dia melarangnya. Silahkan saja seseorang pendurhaka itu mengerjakan apa saja
yang dikehendakinya namun sekali-kali ia tidak akan masuk surga. Sebaliknya
silahkan pula orang yang berbakti itu mengerjakan apa saja yang ia kehendakinya
niscaya sekali-kali ia tidak akan masuk neraka. Dan Rasul bersabda : Allah
melaknat orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya. Juga Rasul bersabda :
Allah melaknat orang yang mencaci/mencela ayah dan ibunya. Dan juga Bersabda :
setiap dosa itu siksaannya akan diakhirkan oleh Allah sekehendaknya sampai hari
kiamat kecuali dosa durhaka kepada orangtua. Sungguh Allah akan menyegerakan
siksanya bagi siapa yang telah melakukannya. Yaitu siksa di dunia sebelum
datang siksa diakhirat yang sudah dipastikan kedatanganya.